Wisatawan yang akan datang ke Candi Borobudur bisa memanfaatkan fasilitas sarana hunian wisata atau sarhunta yang disiapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menjelang Hari Raya Waisak 2022, sarhunta itu juga bisa dimanfaatkan warga Buddha yang akan menghadiri acara di Candi Borobudur.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan sarhunta yang dibangun Kementerian PUPR memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan hunian lain.
“Ciri khas elemen fisik dapat dilihat dari pembangunan atap tradisional Jawa Kerakyatan dengan bumbungan kalpataru,” kata dia dalam keterangannya, Ahad, 15 Mei 2022.
Selain itu, kata Iwan, ada teras homestay, pintu dan jendela dengan motif kawung dan pigura bata ekspose.
“Kamar tidur dengan bata ekspose dan fasilitas penginapan yang memadai, kamar mandi standar yang bersih serta adanya pot atau gentong untuk cuci tangan,” ujarnya.
Program Sarhunta merupakan rangkaian kegiatan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, guna meningkatkan kualitas rumah menjadi lebih layak huni, sekaligus mendorong perekonomian karena rumah bisa dimanfaatkan sebagai homestay bagi para wisatawan.
Terdapat 821 rumah yang mendapat bantuan Sarhunta, terdiri dari 382 di 15 desa berupa peningkatan kualitas rumah dengan fungsi homestay dan usaha pariwisata lainnya dan 439 unit di empat desa peningkatan kualitas rumah swadaya tanpa fungsi usaha.
Adapun perayaan Tri Suci Waisak Nasional akan digelar Senin, 16 Mei 2022 di Candi Borobudur.
Dalam seremoni peringatan Hari Raya Waisak tersebut, wisatawan dapat melihat dari dekat seperti apa ritual yang dilakukan para pemuka agama Buddha tanpa khawatir mengganggu jalannya perayaan.
Salah satu prosesi Waisak adalah perjalanan umat Buddha dari Candi Mendut ke pelataran Candi Borobudur.