Subaru Corporation berencana membangun pabrik kendaraan listrik di Jepang pada akhir 2020an.
Namun belakangan Subaru diketahui akan membangun pabrik kendaraan listrik pertamanya bukan di Jepang, melainkan di Amerika Utara.
Melansir laman Autoblog hari ini, Selasa, 17 Mei 2022, Subaru telah menggelontorkan dana sebesar US$ 1,9 miliar untuk memenuhi permintaan lonjakan mobil listrik di Amerika Utara.
Subaru sendiri memang telah lama memiliki kehadiran yang di Amerika Serikat.
Kendaraan yang diproduksi di pabrik ini nantinya akan diekspor ke luar negeri.
Namun Subaru enggan mengungkapkan spesifikasi dari kendaraan ini dan belum diketahui juga apakah nantinya pabrik ini juga akan memproduksi mobil Toyota Motor Corporation.
Subaru berencana untuk meluncurkan lini produksi campuran kendaraan bensin dan listrik di tahun 2025, sebelum membuka fasilitas produksi kendaraan listrik setelah 2027.
Langkah ini akan menjadi yang pertama bagi Subaru, di mana produsen mobil Jepang lainnya belum ada yang mengumumkan rencananya untuk membangun pabrik khusus kendaraan listrik.
“Pasar EV telah berubah sangat cepat selama setahun terakhir,” kata CEO Subaru Tomomi Nakamura.
Produsen mobil asal Jepang ini juga berencana untuk menginvestasikan 250 miliar yen selama lima tahun ke depan untuk meningkatkan elektrifikasi.
Rencana investasi ini diketahui ketika Subaru mulai menerima pesanan untuk memproduksi massal kendaraan listrik pertamanya, Solterra, yang dikembangkan bersama dengan Toyota di Jepang.
Subaru memang mengalihdayakan produksi mobil ke Toyota, yang juga baru saja meluncurkan mobil listrik baterai pertamanya, bZ4X.
Secara terpisah, Subaru melaporkan penurunan laba operasional setahun penuh sebesar 12 persen menjadi 90,45 miliar yen.
Di tahun keuangan saat ini, dimulai pada bulan April, Subaru memperkirakan laba operasi sebesar 200 miliar yen, lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.