Tertanggal 8 Juni 2022, melalui Perpres No 84 Tahun 2022 yang diteken Presiden Joko Widodo, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mahmud Yunus Batusangkar atau IAIN Batusangkar kini resmi menyandang status UIN (Universitas Islam Negeri).
Dirjend Pendis Kemenag RI, Ali Ramdhani menyebut, perubahan dilakukan untuk memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan proses integrasi keilmuan Agama Islam.
Lantas, bagaimana sejarah awal UIN ini berdiri? Merujuk situs resmi iainbatusangkar.ac.id, berdirinya IAIN Batusangkar tak lepas dari tiga aspek historis Batusangkar sebagai pusat kerajaan Pagaruyung, Kota Batusangkar, Sumatera Barat sebagai cikal bakal perkembangan Pendidikan Tinggi di Sumatera Barat, dan Alih Status Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol di Batusangkar menjadi STAIN Batusangkar.
Sebelum menjadi IAIN Batusangkar, tempat menimba ilmu ini lebih dulu menyandang status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Batusangkar berkat peralihan status Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Batusangkar pada 1997.
Status STAIN Batusangkar ditetapkan melalui Kepres No.
11/1997 dan Surat Keputusan Menteri Agama RI No.
285/1997, yang memberi akses kepada STAIN untuk “duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi” dengan berbagai perguruan tinggi lainnya.
Dengan adanya perubahan status ini, maka seluruh dosen, karyawan, sarana dan prasarana Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Batusangkar beralih menjadi aset STAIN Batusangkar.
Awal berdiri, STAIN Batusangkar memiliki dua fakultas Tarbiyah dan Syariah.
Fakultas Tarbiyah memiliki tiga Program Studi (Prodi), meliputi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan Kependidikan Islam (KI).
Sementara Fakultas Syariah hanya memiliki satu Prodi Ahwal al-Syakhshiyah.
Di tahun 2000, STAIN Batusangkar memperoleh izin menyelenggarakan Prodi Muamalah (Ekonomi Islam Konsentrasi Perbankan Syariah) dan Tadris Bahasa Inggris.
Perizinan berlanjut ke tahun 2005 dengan dibukanya Prodi Tadris Matematika, 2009 dibuka Prodi Hukum Ekonomi Syariah, dan 2011 dibuka Prodi Ekonomi Syariah.
Selanjutnya, tahun 2012 dibuka pula Prodi Bimbingan konseling, Tadris Fisika dan Tadris Biologi pada Fakultas Tarbiyah, serta Prodi Manajemen Informatika untuk D3.
Setelah meluluskan wisudawan dan wisudawati jenjang Strata 1 (S1) dan Diploma III (D3), pada 2010 IAIN Batusangkar diizinkan menyelenggarakan Program Studi Magister (S2) untuk Manajemen Pendidikan Islam.
Berlanjut 2012 dengan dibukanya program S2 Hukum Ekonomi Syariah.
Tahun 2014, STAIN Batusangkar kembali dipercayai Kementerian Agama untuk menyelenggarakan enam Prodi baru, yaitu: Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA), Hukum Tata Negara Islam (Siyasah), Ilmu Quran Tafsir, Ilmu Hadis, Komunikasi Penyiaran Islam, dan Program Studi S2 Pendidikan Agama Islam.
Dengan tiga fakultas dan 21 Prodi, pada 23 Desember 2015, melalui Perpres Nomor 147, STAIN Batusangkar resmi alih status menjadi IAIN Batusangkar.
Yang kini sudah berganti lagi menjadi UIN lewat Perpres No 84 Tahun 2022.
DELFI ANA HARAHAP